Kepala Sekolah MI As-Syafi'iyah Nur Aini S.Pd mengatakan dalam sambutannya, NU didirikan pada pada tahun 1926 perlu dikenalkan siswa siswinya agar tidak lupa perjuangan para mu'assis yaitu pendiri NU supaya warisan ulama dilanjutkan dengan meneladaninya.
"Anak anakku kalian sudah dikenalkan Nahdlatul Ulama, hari ini sekolah kita mengadakan upacara kelahiran NU untuk mengingat perjuangan para pendiri NU", ujarnya.
Mengawali sambutannya Nur Aini mengajak bersama menyanyikan lagu Ya Lal Wathon gubahan KH Wahab Chasbullah salah satu pendiri NU, para siswa siswinya yang sudah bersiap baris dipandu gurunya Ichsan S.Pd sejak pagi di halaman sekolah tampak yel yel kompak menyanyikan Ya Lal Wathon.
Upacara Harlah NU selain dihadiri jajaran dewan guru juga pengurus Ranting NU Ngangkrik, upacara harlah NU di tiap sekolah madrasah se Kabupaten Lamongan serangkaian agenda harlah NU dari pusat (PB NU) maupun tingkat wilayah (PW NU) dan kabupaten (PC NU) sampai kecamatan (MWC NU) hingga tingkat Ranting NU, pelaksanaan upacara harlah masing - masing sekolah madrasah intruksi LP Ma'arif NU untuk kordinasi dengan pengurus NU setempatnya.
Dusun Ngangkrik dengan kondisi jalan memprihatinkan masuk Desa Balun yang dikenal heterogenitas masyarakatnya beragam. Di desa Balun kerukunan antar umat beragama terjalin harmonis, umat Islam pemeluk Nasrani dan Buddha saling rukun toleran. Balun masuk dalam destinasi wisata religi, setiap Jum'at kliwon ratusan pengunjung berziarah ke makam Mbah Alun yaitu sesepuh Desa Balun yang konon Mbah Alun yang dikenal sebagai Sunan Tawang Alun I atau Mbah Sin Arih konon adalah Raja Blambangan bernama Bedande Sakte Bhreau Arih yang bergelar Raja Tawang Alun I yang lahir di Lumajang tahun 1574. Dia merupakan anak dari Minak Lumpat yang menurut buku babat sembar adalah keturunan Lembu Miruda dari Majapahit. (wrtnu)