Turba MWC LP Ma'arif NU Turi Dipusatkan MI Assyafiiyah Ngangkrik, Matangkan Tata Kelola Lembaga Pendidikan

Lamongan, wartanu.online -- Jajaran Pengurus MWC LP Ma'arif MWC NU Kecamatan Turi melalukan turba dipusatkan di MI Assyafiiyah Dusun Ngangkrik, Desa Balun, Sabtu (18/10/2021). Kegiatan, diikuti Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah di tiap ranting yang ada di desa se Kecamatan Turi, dihadiri Syuriah MWC NU Turi KH Ali Musta'in dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Turi Drs H Sunhaji, MA dan Wakil Ketua PCNU Lamongan Syaiful Munir S.Ag, M.Ag selaku pemateri acara.


Tampak para pengurus Ranting NU Ngangkrik dan Kepala MI Assyafiiyah beserta jajaran guru, Pengurus Komite Assyafiiyah setempat turut serta sampai selesai acaranya.

Ketua LP Ma'arif MWC NU Turi Akhmad Marzuki S.Pd mengatakan dalam sambutannya, turba diadakan selain  memberikan pembekalan agar dalam pengelolaan lembaga pendidikan di naungan LP Ma'arif bisa secara professional juga pemberdayaan SDM dari tenaga guru di madrasah.

"Perkembangan zaman ini menuntut LP Ma'arif untuk terus mengelola menata pendidikan yang ada di madrasah agar bisa terus maju," ujarnya.

Sementara saat memberikan materi KH Ali Musta'in menekankan menjadi guru digugu lan ditiru (suri tauladan) bagi muridnya dengan nilai nilai akhlaq dan aswaja, sehingga guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik agar siswanya kelak tidak hanya sukses dengan ilmu yang didapatkan, melainkan mereka juga sudah tertanam mendarah daging di hati dan pikirannya tentang keagamaan yang kuat terutama dengan ke-NU-an.

"Saya pesan para guru untuk selalu mendo'akan muridnya, bahkan kalau bangun tiap malam sholat tahajud dido'akan mereka ini penting supaya muridnya murid berilmu barokah dan manfaat serta bisa menjadikan sebabnya amal jariyah," ujarnya.

Selain itu lanjut Yai Ali sapaan akrab KH Ali Musta'in yang terpenting mengelola Sekolah Madrasah, harus punya standar kompeten dalam merekrut guru, jangan sampai asal-asalan karena mendidik anak atau siswa itu sangat menentukan dari apa yang diajarkan saat proses belajar mengajar di sekolah madrasah.

"NU dengan LP Ma'arif-nya punya standar kompeten untuk guru kalau ini diterapkan, maka sekolah akan bisa maju dengan menghasilkan produk lulusan siswa yang sangat bagus dan tidak mengecewakan," lanjutnya.


Di tempat yang sama Drs H Sunhaji MA memaparkan mengenai hubungan Lembaga Pendidikan di naungan LP Ma'arif seperti Madrasah dengan NU sebagai induk organisasi harus dipahami, agar bisa sejalan dengan sistem yang sudah ada di NU.

"Kepala sekolah dan guru serta pengurus komite dengan pengurus NU tidak boleh jalan sendiri-sendiri, misalnya saya contohkan untuk mengangkat guru itu kedepan harus ada surat rekomendasi dari pengurus ranting NU kemudian diajukan ke MWC NU untuk kemudian di SK LP Ma'arif," ujar Suhhaji.

Selain itu lanjut Sunhaji termasuk dalam laporan kinerja Kepala Sekolah Madrasah diadakan tiap tahun atau rapat pengurus komite madrasah juga melibatkan Pengurus Ranting NU.

Mantan Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Lamongan ini menambahkan, sistem dalam pengelolaan pendidikan sekolah madrasah tersebut setelah kegiatan turba ini sudah bisa dilaksanakan kedepannya.

"Saya nanti akan buatkan semacam buku panduan mengenai sistem bagaimana penerapan hubungan antara Pengurus NU dengan lembaga lembaga yang ada di NU," lanjutnya. "Termasuk dengan ke-Ta'mir-an masjid nantinya juga yang memberikan SK itu Pengurus Ranting NU", sambungnya kemudian.

Dia mengimbuhkan untuk memilih Kepala Sekolah Madrasah juga ada pakemnya tersendiri di NU, yaitu selain pernah mengikuti diklat calon Kepala Sekolah, punya Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu), berpaham aswaja juga berakhlaqul karimah.


Diakhir pemateri Syaiful Munir S.Ag,  M. Ag memaparkan bagaimana cara membuat Sekolah Madrasah bisa unggul, pengelola sekolah harus punya pikiran positif tidak negatif thinking, berfikiran maju dan semangat mengajarkan ilmu kepada muridnya.

"Apa yang kita ucapkan akan menjadi tindakan dan apa yang kita pikirkan itu akan menjadi kenyataan, nah kalau sekolah itu ingin unggul tentu harus punya keyakinan," ujar Syaiful Munir.

Ketua Ika Uinsa Lamongan ini menjelaskan, artinya untuk membuat sekolah bisa unggul harus punya optimisme disertai action untuk bisa menggali potensi baik pada gurunya dan sisiwanya juga sekolahnya.

Maka di era perkembangan pesat medsos, lanjut Syaiful Munir sekolah akan unggul bila kepala sekolah dan gurunya bersama-sama punya visi misi dalam memajukan sekolah, dengan karakter model pendidikan NU melalui LP Ma'arifnya untuk terus mengembangkan dan bisa adaptasi serta update dalam menghadapi perubahan zaman. (wnu/ynn)


youtube