Gresik, wartanu.online |Suasana peringatan Isra' Mi'raj di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainal Abidin, Desa Bungah, Kecamatan Bungah berlangsung begitu meriah pada Selasa malam (29/3). Serangkaian acara mengisi kegiatan yang digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan itu, mulai gema shalawat, doa bersama, hingga panggung pentas seni.
Bahkan, panggung pentas seni menampilkan salah satu santri peraih juara baca puisi tingkat Nasional. Ia adalah Atiqotur Rizqiyah, bait puisi berjudul "Doa" yang ia bacakan mampu menghipnotis para tamu undangan serta santriwan-santriwati yang hadir.Atiqotur Rizqiyah sendiri merupakan santri Ponpes Zainal Abidin Bungah Gresik berstatus pelajar yang masih duduk di bangku kelas 2 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik. Perempuan asal Kecamatan Panceng itu sudah malang melintang di panggung teater dan seni rupa sejak pertama masuk sekolah, dan banyak menorehkan prestasi, salah satunya Juara III lomba baca puisi Universitas Wijaya Kusuma (UWK) pada 19 Maret 2022 lalu.
Kepala Madrasah Diniyah (Madin) Ponpes Zainal Abidin, Abdul Malik mengaku bangga atas prestasi santri didiknya. Menurutnya, bakat para santri harus terus digali dan dikembangkan. Dengan demikian, potensi yang dimiliki akan memperoleh penyaluran yang positif.
"Apalagi di era digital seperti saat ini, santri tidak hanya belajar mengaji, tetapi juga belajar ilmu-ilmu yang lain, seperti ekonomi, managemen, teknologi, bahasa, bahkan ilmu siyasah atau politik sekalipun, sehingga ketika nanti sudah terjun di tengah masyarakat bisa benar-benar mumpuni," katanya.
Namun, Malik mengingatkan santri-santri untuk senantiasa tekun belajar agar menjadi pribadi yang memiliki budi pekerti serta akhlakul karimah yang baik. Sehingga tidak hanya mengedepankan akal dan keilmuan saja, tetapi juga bisa menghargai sesama dan menjaga diri dari sifat sombong.
"Karena sepintar-pintarnya seseorang jika tidak memiliki akhlak makan akan diacuhkan oleh orang di sekitarnya, untuk itu yang terpenting bagi santri adalah memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik," pesannya.
Sementara Pengasuh Ponpes Zainal Abidin, KH. Mohammad Ali Musthofa banyak memberikan wejangan kepada santri-santri tentang pentingnya merawat kaifiyah atau tatacara belajar yang baik, agar bisa mendapatkan ilmu yang manfaat barokah.
"Tanda orang yang cinta ilmu itu siap melakukan apapun demi meraih ilmu yang diinginkan, seperti disiplin ngaji, tekun belajar, dan cinta membaca kitab-kitab," katanya.
Begitu sederhana dan sangat mengena pesan yang diterangkan KH. Mohammad Ali Musthofa membuat para tamu undangan dan para santri-santri hening khusyuk mendengarkan. ”Semoga santri-santri senantiasa sehat dan mendapat ilmu yang manfaat barokah fiddini waddunya wal akhiroh,” doa KH. Mohammad Ali Musthofa.
Selain pembacaan puisi Atiqotur Rizqiyah, acara juga dimeriahkan dengan penampilan sejumlah kelompok tari santri dalam pentas seni, sekaligus pembacaan para juara dalam musabaqoh yang telah digelar sebelumnya. (ynn)