Surabaya, wartanu.online | Susunan kepengurusan baru Ika Uinsa masih belum terbentuk, menyusul pasca pelaksanaan Muktamar Ika Uinsa di Novotel Surabaya pada 24-25 Maret dengan hasil aklamasi Ida Fauziyah Menteri Tenaga Kerja (Menaker) alumnus Fakultas Syari'ah UINSA (IAIN Sunan Ampel Surabaya).
Dari hasil Muktamar itu selain memutuskan Ketum Ika Uinsa juga dengan memilih 9 Tim Formatur, untuk menyusun kepengurusan Ika Uinsa dibawah kepemimpinan Ida Fauziah dengan deadline satu bulan harus sudah rampung.Tim Formatur menyusun kepengurusan dengan menyerap aspirasi Korda-Korda dan Korwil se-Indonesia. Posisi dalam struktur kepengurusan yang menjadi perbincangan hangat di kalangan Korda-Korda dan Korwil yaitu posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) selain posisi Waketum.
Informasinya, untuk posisi Calon Waketum ada nama RPA KH Mujahid Ansori, Prof H.Ridwan Nasir, Abdul Chalik (Dosen Uinsa), Suis Qoim Abdullah (Dosen Uinsa) dan Riduan dari Korda Probolinggo, juga Dwi Astutik (Ketua Panitia Muktamar Ika Uinsa), Baidhowi Korda Ika Uinsa Surabaya, Roisuddin Bakri (Pengusaha Travel) dan Dail Haromain (Entertainment).
Sementara Calon Sekjen sejumlah nama terdengar dari Korda-Korda dan Korwil yaitu ada nama A Bajuri (Owner Travel Bakkah), Choliq Baya (Wartawan Jawa Pos), Syaiful Bahar (Korwil Besuki), Achmad Khubby Ali (Gus Bobby, Dosen Uinsa) dan Syamsul Arifin Korwil Ika Uinsa Surabaya.
"Ya betul untuk nama-nama Calon Sekjen itu kemarin kami dengar, tapi terserah nanti rapat Tim Formatur memutuskan siapa yang akan dipilih menjadi Sekjen," ujar salah seorang anggota Tim Formatur enggan namanya disebutkan.
Terpisah Ketua Korwil Pantura Hamim Thoifur menyatakan posisi Sekjen harus bisa mudah diajak kordinasi Korda-Korda dan Korwil, figur yang biasa menjadi kendali dan cakap menjalankan roda administrasi organisasi, harus menguasai internet dan komputer hal ini untuk kecepatan organisasi dalam melakukan konsolidasi dan kordinasi organisasi.
"Kalau mau berubah Ika Uinsa ya cari Sekjen yang gampang koordinasinya, juga kalau bisa domisilinya ada di Surabaya sehingga memudahkan komunikasi dan konsolidasi organisasi," ujar Hamim Thoifur.
Terpisah Sekretaris Korda Ika Uinsa Gresik Arif Rahman sepakat dengan Korwil Pantura, agar Sekjen bertempat tinggal di Surabaya.
"Kalau dari pembicaraan teman-teman Korda dan Korwil itu bisa diusulkan Ketua Korwil Ika Uinsa Surabaya (Syamsul Arifin) supaya masuk dijadikan pertimbangan oleh Tim Formatur, untuk menjadi Sekjen tapi kembali ke mereka itu bagaimana memutuskan," ujar Arif Rahman.
Dilanjutkan Arif Rahman kalau mau jalan organisasi ini maka Sekjen harus yang berdomisili di Surabaya, karena Ketum Ika UINSA ada di Jakarta.
"Jadi tidak mungkin beliau itu mau wira-wiri dari Jakarta-Surabaya, sebab terkait kesibukan tugasnya sebagai Menteri Tenaga Kerja," jelasnya. (ina)